kilasbandungraya.com – Kabupaten Bandung, Memasukan takjil kedalam bakul nasi kemudian berjalan kaki mengelilingi perkampungan sambil menyanyikan lagu tradisional, inilah tradisi unik ibu ibu centil bagikan takjil di Desa Puncak Sari Sinangkerta Kabupaten Bandung Barat yang biasa dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa di Bulan Ramadhan. Setelah mengelilingi perkampungan hingga sampai di jalan raya ibu ibu centil ini kemudian bergabung dengan komunitas lainnya untuk kemudian membagikan takjil kepada sejumlah pengendara yang melintas, selain ibu ibu centil pembagian takjil sebanyak 300 bungkus.
Ini melibatkan sekitar 6 komunitas lainnya mulai dari komunitas motor classic tripasi, komunitas anak Silat, anak Santri, anggota Pramuka, Karang Taruna dan masyarakat setempat. Kegiatan yang rutin di gelar setiap tahunya ini selain untuk memerihkan Bulan Suci Ramadhan juga untuk menjaga ke Bhinekaan saat ini nyaris terkikis oleh budaya luar dan perkembangan zaman, dengan tradisi bagi takjil budi daya ini tentunya menjadi ajang silaturahmi dan mempererat jiwa kebersamaan.
“Ini adalah dalam rangka kegiatan ramadhan berbagi tujuannya mungkin sedikit untuk mengenal tentang arti ke Bhinekaan yang sekarang mungkin sudah sedikit terkikis, ada beberapa komunitas yang bisa berkumpul hari ini untuk berbagi takjil disini ada komunitas ibu ibu yah ibu ibu centil yang suka bikin heboh yang ikut dalam kegiatan ini juga ada komunitas motor dari Triple C Cililin, ada komunitas Santri dari Pesantren Nurul Fallah, komunitas Silat dari Paguron budi daya dan Sindang Kencana, juga Karang Taruna, juga Pramuka dari SMAN 1 Sindang Kerta.” Ujar Jaka Sukarsa selaku Penyelenggara.
Tradisi bagi takjil budi daya ini memiliki filosofi, yakni alat batin yang merupakan paduan akal dengan perasaan yang berfungsi untuk menimbang baik dan buruk serta kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan dalam bertindak. Sehingga melalui kegiatan ini ke Bhinekaan tetap kuat dan terjaga.
Tonton via vidio.com
Tonton via youtube
