ORI CATAT REKOR MAKAN NASI BANCAKAN TERBANYAK

ORI Original Rekor Indonesia kembali mencatat rekor indonesia dalam kategori rekor unik kegiatan yang diselenggarakan dilapang sawargi kelurahan dungusekar kecamatan andir kota bandung ini ori mencatat prestasi memakan nasi bancakan terbanyak yang diikuti oleh 332 orang serta dikolaborasikan dengan permainan anak zaman dulu.

“Pada hari ini tanggal 12 november 2017 di desa dugusekar telah terjadi sebuah sejarah baru yaitu pencatatan rekor indonesia makan nasi bancakan terbanyak dengan peserta 332 orang yang disini yang menarik ketika makan nasi bancakan dikolaborasikan dengan seni budaya disini kita lihat tadi ada dolanan anak ada tari dan sebagainya itu sangat luar biasa harapan kami mudah mudahan kedepan untuk bancakan yang sudah lama ditinggalkan masyarakat itu bisa kembali digalakan karena itu merupakan seni merupakan budaya jawa barat.” ujar AGUNG ELVIANTO selaku PRESIDENT ORIGINAL REKOR INDONESIA

bertepat minggu 12 november 2017 kegiatan ini dalam rangka menggugah dan meningkatkan kesenian tradisional dikota bandung.

“Kita konsep UB2CKL ini tahun ini kita mengambil tetap tradisonal kita konsep kita pengen ermainan yang ada di zaman dulu itu kita mengingat kembali masa masa waktu kecil.” ujar HERI MAWAN selaku KETUA KARANG TARUNA BINA KARSA KEL DUNGUSARIANG

acara yang merupakan agenda tahunan sebagai wadah tali silaturahmi ini dikemas dalam UB2C atau Ulin Bareng Di Buruan Dungusariang yang meruoakan acara kolaboratif unsur lembaga kemasyarakatan kelurahan atau LKK dan karang taruna. Kegiatan hari ini adalah kegiatan kolaboratif dari semua LKK yang ada di seluruh kelurahan dungusariang kita ambil tema UB2C Ulin Bareng Diburuan Dungusariang jadi melalui UB2C ini kita coba kembali menggugah kemudain membangkitkan kecintaan kita terhadap kesenian tradisional yang kita padukan dengan kegiatan pentas kesenian rakyat yang diharapkan dapat menghibur warga masyarakat kelurahan dungusariang. selain itu acara ini juga untuk memberikan suatu imlementasi dalam melestarikan budaya dan permainan tradisional yang hampir dilupakan oleh masyarakat khususnya generasi saat ini.

“Pada saat ini pada zaman global seperti ini kami merasa kurang antusias bagi masyarakat dan kurangnya permainan sehingga anak anak itu tidak tau sama sekali apa itu adalh sebuah arti ucing sumput apa itu baklen apa itu sonda apa itu gatrix anak anak pada zaman sekarang ini tidak tau bahkan yang namanya banjol pun tidak tau anak anak itu seperti dodokaran rorodaan dari kulit jeruk itu tidak tau makanya kami secara individu ataupun secara kelompok juga kami mengadakan hal seperti ini untuk membangkitkan lagi budaya budaya kita kita yang hampir punah.” ujar RAHMAT selaku TOKOH UTAMA

Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan menjadi moment utnuk memper erat tali silaturahmi antar warga masyarakat agar lebih solid dan kompak.

Dari Kota Bandung Jawa Barat tim liputan ismartv mengabarkan

RZL

Diposting oleh :Aida

Ditranskrip oleh :RZL

Tonton via youtube

Tonton via vidio.com